Senin, 01 Desember 2008

CARILAH REZEKI, TAPI JANGAN TAMAK

maha suci Allah yg maha pemberi.

tau ga? kadang banyak orang yang risau, takut, khawatir tentang rizeki... takut kekurangan dll.
yang namanya Rezeki itu sudah ada yg mengaturnya tapi tetep ga boleh lepas dari ikhtiar dan do'a.

Allah itu maha pemberi rizeki kepada semua makhluknya...lihat saja ulat yang ada di dalam tanah, ikan yang ada di air, burung yang ada di udara, semut yang ada di kegelapan, dan kepada ular yang ada di antara bebatuan yang kasar semua kebagian makan/rezeki.

Ibnul Jauzi pernah mengemukakan sebuah kisah yang menarik tentang seekor ular buta. ketika ular tersebut melilitkan tubuhnya di atas pohon kurma, seekor burung datang membawa sepotong daging dan menyuapkannnya ke mulut ular. Saat mendekati ular, si burung mengeluarkan bunyi2an dan bersuit sampai ular tersebut membuka mulutnya. baru setelah itu, si burung memasukkan potongan daging ke dalam mulutnya. Maha Suci Allah yang telah membuat burung ini menurut pada sang ular.

{dan, tiadalah burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat-umat (juga) seperti kamu.} Qs. Al-An'am 38

Maryam, ibu Nabi Isa, selalu mendapatkan rezekinya setiap pagi dan sore di dalam mihrab. ketika ditanya dari mana kamu dapatkan semua ini maryam??" jawabnya, itu semua dari sisi Allah sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa saja yang dikehendaki tanpa batas".

OLEH sebab itu tak usah bersedih, sebab rezeki itu telah dijamin.

{Dan, janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan, kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka} QS. Al-An'am 151

Dan perlu diketahui oleh umat manusia bahwa Dzat yang memberi kepada orang tua dan anak itu adalah Dzat yang tidak beranak dan tidak diperanakkan

Hanya Allah yang memilki perbendaharaan harta yang paling besar dan agung itu telah memberi jaminan rezeki pada sesama manusia. lalu mengapa harus bersedih, padahal Allah menanggung semuanya?

{maka mintalah rezeki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya} QS. Al-Ankabut 18

{ Dan Rabb-ku, yang Dia memberi makan dan minum padaku.} Qs. Asy-Syu'ara 79


Subahanallah.... Begitulah rezeki.... mudah2an bacaan ini bermanfa'at. AMIN

diambil dari La Tahzan (Dr. Aidh al-Qarni Hal. 297-298)

9 komentar:

Anonim mengatakan...

Kalau melihat contoh ular dan Maryam, seakan-akan rizki itu datang sendiri tanpa usaha.

Trus pengaruh ikhtiyar itu apa terhadap rizki?

Mohon Bu Ika menjelaskan kepada anak didinya ini!!! :)

Ika_BgTZ mengatakan...

Maaf sebelumnya jika jawaban saya kurang memuaskan, namun saya akan berusaha menjawab sesuai dengan analisa paksaan pikiran saya sendiri...
dari contoh ular dan maryam ini untuk menguatkan bahwa Allah tidak pernah tinggal diam terhadap makhluknya yg tidak berdaya (ketidakberdayaan inilah yang dihadapai oleh ular dan maryam, disini dapat kita lihat keteguhan maryam akan keyakinannya kepada ALlah, SWT. maksudnya disini maryam bisa makan dan minum pada pagi dan sore hari semua karena rezeki yang datang dari Allah namun melalui perantara orang yang ada disekitarnya bukan langsung datang dari langit)
saya yakin dari cerita tersebut tetap ada unsur ikhtiar dan ga pernah lepas dari do'a. hanya saja karena ikhtiar mereka terbatas karena keadaan dan karena sifat Allah maha pemberi itulah mereka tetap bisa hidup dan mendapat rizeki.
mereka yang tidak berdaya saja bisa mendapat rezeki dari Allah apalagi kita yang memiliki kemampuan : jika terus diiringi Ikhtiar dan Doa Insya ALlah Rizekipun akan melimpah datang dari ALlah yang maha pemberi.

ridho mengatakan...

mmm, Bahasan yang bagus ka...

Ika_BgTZ mengatakan...

Thanks Do... Trimakasi uda mampir :)

Anonim mengatakan...

Kalo rezeki udah ada yg ngatur, berarti ikhtiar g ngaruh dunk mbak? artinya semuanya udah diatur dapet tidaknya, banyak nggak ya. Kalo ikhtiar masih ngaruh ke rezeki berarti manusia bisa juga ngatur rezekinya dunk? he he he sorry banyak betanya...... gpp khan?

Ika_BgTZ mengatakan...

trimakasi untuk pertanyaannya...walaupun saya sebenernya bukan ahli dalam hal ini,saya mencoba mnjawabnya dan menyajikan beberapa informasi yg telah saya dapatkan. trimakasi juga krn dengan ini secara tidak langsung menambah ilmu untuk diri sy pribadi...

Sebenarnya dalam posting saya ini intinya Hanya menekankan bahwa jangan lah takut tidak kebagian rizeki...Ada Allah yg maha pemberi apalagi jika kamu meminta.

Qt sama-sama tau bahwa Islam senantiasa mengajarkan umatnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Tidak dibenarkan seseorang muslim berpangku tangan saja atau berdoa saja mengharapkan rezeki datang dari langit tanpa mengeringinya dengan usaha. Namun demikian, tidak dibenarkan pula terlalu mengandalkan kemampuan diri sehinggga melupakan pertolongan Allah SWT. Dan tidak mau berdoa kepada-Nya.

Banyak ayat dalam Al-Quran yang memerintahkan manusia untuk bekerja dan memanfaatkan berbagai hal yang ada di dunia untuk bekal hidup dan mencari penghidupan di dunia, diantaranya

surat Al-Jum’ah ayat 10 :
“…Maka bertebaranlah kamu dimuka bumi; dan carilah karunia Allah.”

Lalu surat An-Naba ayat 11:
“Dan kami jadikan siang untuk meencari penghidupan.’

Kemudian surat Al-A’raf ayat 10:
“Sesungguhnya kami telah menempakan kamu sekalian dimuka bumi dan kami adakan bagimu itu (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersukur.”

Berdasarkan keterangan diatas menunjukkan bahwa kaum muslim yang menginginkan kemajuan hendaknya harus bekerja keras. Telah menjadi sunnatullah di dunia bahwa kemakmuran akan dicapai oleh mereka yang bekerja keras dan memanfaatkan segala potensinya untuk mencapai keinginannya. Tidak heran jika banyak orang yang tidak beriman kepada Allah SWT, tetapi mau bekerja keras untuk kemakmuran di dunia,walaupun diakhirat ia tetap celaka. sebaliknya, adapula yang beriman kepada Allah, tetapi tidak mau bekerja dan berusaha sehingga sulit untuk mencapai kemakmuran.

Rizeki yang diusahakan haruslah halal dan tidak semata-mata banyak, tanpa mengindahkan aturan-aturan yang telah ditetapkan.

Adanya kewajiban berusaha bagi manusia, tidak berarti bahwa Allah SWT Tidak berkuasa untuk mendatangkan rizeki yang begitu saja kepada manusia, ini dimaksudkan agar manusia menghargai dirinya sendiri dan usahanya, sekaligus agar tidak berlaku semena-mena atau melampaui batas, sebagaimana tercantum dalam qur’an:

“seandainya Allah melapangkan rizeki kepada hambanya pasti mereka melampaui batas (bejat moral). Akan Tetapi, Dia mahabijaksana dan memerintahkan manusia untuk berusaha agar manusia tidak banyak berbuat kerusakan.” (Q.S. Asy-Syuara ayat 27)

manusia hanyalah diwajibkan untuk berikhtiar, sedangkan yang menentukan keberhasilannya hanya Allah SWT. Orang mukmin sangat ditekankan untuk memperbanyak do’a agar Allah SWT menolongnya. jadi disinilah sinkronisasi anatara usaha dan do'a. Dalam setiap hendaklah membaca:

“ hanya kepada-Mu Aku beribadah dan hanya kepadaMu Aku memohon pertolongan.” (Q.S. Al-Fatihah ayat 5)

Dalam ayat tersebut, pernyataan beribadah disejajarkan dengan memohon pertolongan, orang-orang yang hanya beribadah saja, namun tidak pernah memohon pertolongan, keimanannya masih dipertanyakan. Ini karena ia dianggap orang sombong yang tidak memerlukan pertolongan Allah. jadi Seseorang tidak akan mencapai kesuksesan, tanpa adanya kekuasaan dan kehendak Allah SWT. Namun demikian juga bahwa Allah SWT tidak akan menyia-nyiakan usaha dan pekerjaan seseorang.

Demikian ilmu yang baru saja saya dapatkan... semoga dapat dimengerti dan berman'faat.

Syukron bocahkureng :)

Anonim mengatakan...

Wah keluar dalilnya!! nah ketahuan khan Bu Ika orang pinter. :)

Anonim mengatakan...

@bocahkureng
jenenge kok bukan humor lucu lagi. wakakakaka.

to : ustadzah ika
bagus pake banget postingannya. he...3x.
blog ini bisa jadi kajian bersama.

Anonim mengatakan...

Yes2.....akhirnya bisa jadi bagus banget nich blog..........oke mbak ika semoga tambah sukses aja.....mbak Kureng memang suka ngetes....jadi sante saja yang penting bisa sudah selesai kan???